KnpbnewsTimika--- Gerakan Peduli Pelanggaran Ham Papua (GPPHAM) Mediasi Komite Nasional Papua Barat
Wilayah Timika, menyatakan dengan sikap tegas “Kami segenap bangsa Papua Ras Melanesia
yang berada Teritori West Papua, kami Kutuk kepada semua pelaku kejahatan
mengandung Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM, Genosida pemusnaan luar biasa yang dilakukan
oleh Negara Penjajah Indonesia melalui Militernya organic dan non Organik yang
ada di Papua”.
Komite Nasional sebagai
media Nasional Bangsa Papua, tetap melakukan perlawanan secara damai
bermartabat menjujung tinggi nilai kemanusiaan, perlawanan KNPB senggunggunya
adalah perlawan gerakan sipil dengan cara damai bukan dengan cara kekerasan dan
anarkis.
Orang Papua sudah
korban setiap hari, karena Negara ini mau orang papua di bunuh, maka kita sadar
bersatu dan Lawan dengan Iman menyatakan kebenaran kepada dunia bahwa kami di
bunuh di bantai, dipenjara, diDPO, dikejar oleh Penjajah. Maka itu KNPB tetap
Lawan sampai titik darah penghabisan.
Tentara dan Polisi
Hentikan Kekerasan terhadap Orang pemilik pribumi Papua, Stop Stikma Kami
dengan gerakan Pengacau, OPM, Separatis, dan lainnya. Kami manusia seperti
manusia lain didunia. Hargai kami kami adalah pemilik hak tanah west Papua
orang tua leluhur kami Melanesia bukan melayu jangan Paksa kami jadi orang
Indonesia.
TNI-POLRI seenaknya menembak memperkosa membantai membunuh
rata-rata anak sekolah pemudah usia fuber masih mudah, mulai sejak Presiden
JOKO Widodo menjadi Presiden Indonesia, tidak sanggup menyelesaikan kemauan
Orang Papua justru, pelaku kejaharan selalu dilindungi dan dipiarah secara rapi
tersulubung dan terstruktur.
Pelanggaran Ham sejak pertama Indonesia merampas sejak 1960
sampai 2015. Khususnya kasus Timika berdarahTentara Nasional Indonesia (TNI)
menewaskan Pemudah gereja katolik dua orang mati di tempat, dan 4 orang masih
rawat di RSUD. Namun pihak kepolisian Dan Tentara Inteljen Memblokade melarang
Aksi damai KNPB.
Aksi bertujuan aksi ibadah secara damai Gereja Tiga Raja, tapi pihak
penegak Hukum Negara Indonesia Melarang memblokade dengan alat Negara Senjata
Lengkap 10 Mobil dan Truk Tahanan satu Pansel anti terror Posisi dan tentara
siaga satu.ini menunjukan Negara belum dewasa dalam HAM. Pada hal Hak
menyampaikan depan umum secara lisan dan tulisan di muka umum dijamin Hukum
Indonesia.
Pihak gereja buka hati suarakan domba-domba yang telah dibunuh didepan
gereja, Koperapoka Mingu kemarin Gereja harus bersuara jangan diam. Kami ini
manusia bukan binatang setiap hari Militer berburu orang Papua secara kelihatan maupun seara diam-diam.(
Admin)
Foto Kegiatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar