Latest News

.

.

Selasa, 05 April 2016

VIDEO : PEMBUBARAN KEGIATAN KNPB TIMIKA MENDUKUNG ULMWP MENUJU KEANGGOTAAN FULL DI MSG


TNI/polri bubarkan ibadah damai rakyat Papua yang dimediasi KNPB di Timika. Ibadah untuk mendoakan negara-negara MSG agar menerima ULMWP sebagai anggota full MSG. Dengan penuh represif mereka tangkap dn mengeluarkan tembakan di mana-mana. Mereka masuk ke Gereja dan membubarkan umat Tuhan yang hendak ibadah. Beberapa aktivis termasuk ketua KNPB, Steven Itlayditangkap. Ini bukti kebrutalan aparat kolonial Indonesia yang tidak menghargai harkat dan martabat, serta hak asasi bangsa Papua. Kita butuh suara rakyat Indonesia, melanesia dan internasional untuk desak dan kutuk kekejaman aparat kolonial indonesia di Timika.

Pembubaran ibadah rakyat Papua yang dilakukan oleh aparat gabungan TNI dan Polri di Timika, Selasa (5/4/2016) – Dok. KNPB
Jayapura, Jubi – Aparat gabungan TNI dan Polri membubarkan ibadah damai rakyat Papua yang dimediasi Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di Timika.
Ibadah ini dilakukan untuk mendoakan negara-negara Melanesia Spearhead Group (MSG) agar menerima United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) sebagai anggota penuh di MSG.
“Dengan penuh represif mereka tangkap dan mengeluarkan tembaka. Mereka masuk ke gereja dan membubarkan umat Tuhan yang hendak ibadah. Beberapa aktivis termasuk ketua KNPB, Steven Itlay ditangkap,” kata Victor Yeimo, Ketua Umum KNPB, Selasa (5/4/2016).
Yeimo menambahkan, tindakan aparat keamanan seperti ini membuktikan kebrutalan mereka yang tidak menghargai harkat dan martabat, serta hak asasi bangsa Papua.
“Kita butuh suara rakyat Indonesia, Melanesia dan internasional untuk desak dan kutuk kekejaman aparat kolonial Indonesia di Timika,” ujar Yeimo.
Seorang warga yang hadir dalam ibadah tersebut dan tak ingin disebut namanya, kepada Jubi mengatakan ketika ibadah berlangsung, pihak kepolisian dan tentara masuk ke gereja dengan senjata lengkap.
“Jadi kami sedang doa, polisi dengan tentara mereka masuk pakai kendaraan lengkap, bersenjata lengkap seperti mau ikut perang,” kata warga Timika ini.
Aksi kepolisian ini tak hanya membubarkan masa, namun juga merusak sejumlah atribut. Diantaranya, bendera KNPB, bendera negara-negara Pasifik (Fiji, Vanuatu, Kanaki, PNG, Salomon Island).
“Mereka turunkan spanduk-spanduk dan bendera. Waktu saya dipukul dan disiksa, saya lihat spanduk bertulisan “Rakyat Papua mendukung ULMWP” juga disobek. Jadi mereka brutal dan bawa pergi Steven (Itlay),” tambahnya melalui sambungan telpon.
Kapolres Mimika, AKBP Yustanto Mujiharso, S.IK, M.Si saat dihubungi Jubi mengakui adanya pembubaran ibadah tersebut. Namun ia mengatakan, pembubaran itu terjadi setelah ibadah selesai.
“KNPB memang minta ijin melakukan ibadah. Kami mengijinkan dengan perjanjian tidak ada orasi dan akan kami kawal ibadah itu. Tapi setelah ibadah selesai, dan ini kami tanyakan dulu pada pendeta yang memimpin ibadah itu, ternyata ada yang naik ke panggung untuk berorasi. Jadi kami cegah. Karena perjanjiannya tidak ada orasi,” kata Kapolres Mimika ini.
Saat mencegah anggota KNPB yang ingin melakukan orasi itu, Kapolres mengaku ada yang memukulnya.
“Karena melihat saya dipukul oleh seorang oknum anggota KNPB yang berbaju loreng itu, anggota saya kemudian menahan mereka dan melucuti baju mereka yang loreng itu,” kata Kapolres.

Kapolres menambahkan beberapa orang kemudian ditahan untuk diperiksa, termasuk Steven Itlay. (Victor Mambor)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.

.

Populer

BERITA