Tiga Mayat adik kaka Meninggal Misterius |
Peristiwa Luar Biasa dialami oleh PDT. MARTEN NAWIPA,S.PAK, kejadian terjadi pada anak kandungnya sendiri teridiri dari 4 anak dalam kamar tidur rumahnya. tempat Kejadian di Kampung Dinubutu, Distrik Aradide, Paniai Papua,
Kejadian itu terjadi pada pada hari minggu lalu rabu, 10 oktober 2016 jam 02.00 dini hari. ini Identitas Korban empat bersaudara dalam satu keluarga yakni:
- Sipora Anggelina Nawipa, sebagai anak OUMAU, yang Lahir Tanggal 19 September 2001 Jenis Kelamin Perempuan, Tempat Lahir di Manataidagi, Kebo, sampai meninggal Ia sudah di Kelas III SMP Negeri 1 Aradide
- Melan Goldanesi Nawipa, sebagai anak MAGAWAU, yang Lahir Tanggal 19 September 2005 di Kebo, Manataidagi, Ia dikelas VI SD INPRES Komopa kedua anak diatas ini sedang siap diri mengikuti Ujian Nasional pada Tahun ajaran 2016/2017 lalu sedang dirawat dirumah Sakit Umum Madi- Enarotali.
- Grace Dupiana Nawipa, sebagai anak MABIWAU KE I, yang lahir Pada Tanggal 1 Desember 2006 di Manataidagi, Kebo, anak Nomor ketiga dari keluarga Yang sama. Ia SD INPRES Komopa Kelas IV.Novaida Sara Nawipa, sebagai Anak MABIWAU KE II, Yang Lahir di Dinutuaida, tanggal 06 Nopember 2008, Jenis Kelamin Perempuan nomor urut 4. Ia Kelas II SD INPRES Komopa meninggal di kamar
Saksi Mata
- Saksi-saksi
- Marten Nawipa
- Yunus Nawipa
- Alep Kadepa
Barang Bukti
A. Barang bukti yang dikumpulkan oleh Ayah Korban
- Foto Hasil Pemeriksaaan Dokter karena Keracunan Makanan
- Foto Tampakan Stroom Udara Bentuk Bintang diatas Rumah bercahaya 5 kali dan kali yang kelima jadi target korban gugur bunga hidup anak-anak yang ada dalam kamar tidurnya.
- Lampu PLTA Diputuskan Secara Ilmu oleh Kelompok khusus dibawa Pimpinan HARTANTO dari hari selasa Jam 14.00 sebelum Peristiwa terjadi.
- Temukan Kepala Tengkorak Manusia bentuk singa tergantung pada dinding kamar kecil dalam tengah rumah Kem Perusahaan PT Moderen
- Foto Keadaan Korban Pada saat di tempat Kejadian dirumah
- Malam terjadi Peristiwa Gabungan TNI-POLRI melakukan Patroli dua kali Pulang Pergi ke sekitar lokasi tempat Kejadian
- Malam Jam 12.00 wit Masyarakat disekitar Kota Kecamatan terkejud mendengar bunyi tembakan peluru dua kali, sebagai tanda memulai Kegiatan yang terencana itu. Penembakan yang sama dilakukan ketika kematian korban di desa itu sebelumnya yaitu atas Kematian Mama ANDARIANA YOGI.
B. Bararang bukti yang dikumpulkan oleh Masyarakat setempat menjelang satu bulan sebelum Peristiwa terjadi diantaranya:
- Saksi kampung dinubutu: Pelayanan perusahan terhadap masyarakat setempat apabila mereka memerluhkan untuk antar orang sakit ke pelabuhan Pasir putih, muat kayu bakar, balok, pagar atau minta perhatian sedikitpun tidak terlayani, menimbulkan pemikiran bahwa pihak perusahan masih ada tidak senang dengan masyarakat setempat.
- Saksi Kampung Waimaida :Kegiatan yang di lakukan oleh Perusahan selalu melibatkan gabungan TNI/POLRI.
- SMA NEGERI :Hartanto menerima sebuah undangan dari SMA Negeri 2 Agadide dengan mengatakan kepada yang antar surat undangan ke Polsek Komopa itu bahwa “kamu yang kaka tau saya yang kaka” kata itu tidak sesuai dengan kode etik menerima tamu yang antar surat itu.
- Saksi Kampung Momabaida : setiap minggu dua kali Mobil milik perusahan di pakai keluar oleh TNI/POLRI kira-kira dari jam 8-10 malam dan perusahan membebaskan kunci untuk di gunahkan dalam kepentingan tertentu. Lanjutan Momabaida, Otto.R menyampaikan bahasa Propoganda kepada masyarakat bahwa ketika kamu dengar bunyi tembakan senjata maka masyarakat satupun tidak boleh keluar dari rumah.
- Saksi Kampung Pugaitapuda :kronologis kematian Mama Andariana Yogi seorang Ibu janda Kepala Suku kampong toyaimoti ini sama jejak kematian dengan jejak korban ke empat anak.
- Saksi Kampung Wopabaida :ada kelompok besar pemuda itu di tuntut utang diantaranya salah satu pemuda Melkias Yogi dituntut untuk di tutupi kembali Utang kios pada hal Ia mengakui tidak pernah ada Utang.
- Saksi kampung Iyobado : setiap malam kami tidak merasa nyaman tidur karena operasi mobil trek selalu melaksanakan kegiatan rahasia pulang balik dari pasir Putih ke Jembatan Kali Aga dan titik kembali ke KEM.
- Saksi Kampung Dinutuwata : Empat Kali Kami melihat cahaya berwarna merah kuningan semacam bintang pada malam hari diatas rumahnya Korban. Hartanto bertugas seumur Hidup di Polsek Komopa itu mendugakan bahwa Ia ada dan hadir di komopa ini untuk membalas suatu dendaman dan melaksanakan proyek Negara dalam genocida orang asli Papua.Kami masyarakat bingun melihat jadwal tugas TNI/POLRI di Perusahan PT.Moderen. - - Dalam bulan Oktober tanggal satuan pada malam hari ada bunyi tembakan dua kali.bertempat di KEM lalu yang menjadi saksi adalah Derek Nawipa. Setelahnya mendengar bunyi tembakan. Ia Menanyakan kepada karyawan AGUS yang (berkelainan ciri tubuh 1 mata 2 jari ) :mengapa ada penembakan tadi malam…? Jawabnya : tanyakan ke TNI/POLRI.
- Saksi kepala Suku :Kepala Suku menanyakan atas kejadian penembakan pada malam hari tanggal satuan bulan okteber di sekitar KEM perusahana itu kepada koramil Komopa dan jawabnya TNI/POLRI mengeluarkan tembakan dua kali akibat Karyawan Perusahan mengungkapkan bahwa kami PT.moderen kerja sama dengan TPN/OPM.
- Saksi Kampung Abatadi :Ada semacam lampu diatas gunung dekat rumah keluarga korban bapak Marthen Nawipa.
- Lanjutan saksi Abatadi juga : Agus Satu mata berjabat tangan dengan Damianus Yogi di kampung abatadi saat itu juga tanganya membengkak sehingga masyarakat abatadi mengkroyok menuntut memulihkan atas insiden itu sehingga dirinya mengaku perbuatanya itu benar dan akhirnya pelaku mengeluarkan uang sebesar 10 juta untuk ongkos berobat.
B. Uraian Singkat Kejadian Kronologis :
- Pada Hari Selasa, Sore saya Pulang dari Kantor ke rumah saya di Enarotali, seperti biasanya setelah makan kami 4 orang yang dirumah itu, ke kamar masing- masing untuk tidur, kemudian saya sendiri ke kamar saya untuk beristerahat/tidur, lalu tiba-tiba ada dua orang berdiri didepan saya dalam alam roh saya melihat itu mulai cekik leher saya dan menutup mata saya. Setelah itu saya terkejut berdiri kemudian dua orang tiba-tiba menghilang dari hadapan saya karena saya sebut darah Yesus dan Nama Yesus Lantas saya sadar Kembali Pikiran Saya. Hal itu terjadi berulang tiga kali malam itu.
- Pada Hari Selasa 11 Oktober 2016 saya datang dari enarotali, ke Agadide dalam rangka Kunjungan Tugas Monitoring ke Sekolah PAUD TK dan PKBM yang ada di Distrik tersebut. Menurut surat Perintah Tugas ini berisi lamanya monitoring selama 2 hari. Atas Tiga Distrik
- Pada hari selasa Sore, Seperti biasanya kami siapkan makan malam untuk dihidangkan. Makanan yang dihidangkan adalah Ayam Kampung,sayur bayam dan Nasi dengan air Mineral. Makanan yang dinikmati itu sesuai porsinya dimakan sampai ada yang dihabiskan ada sisa makanan yang di simpan untuk besok paginya.
- Jam 12.00 wit malam, saya terbangun mengisi kembali BBM 2 Liter
- Jam 02.00 wit dini hari saya bangun lampu saya padam karena kehabisan BBM
- Jam 05.30 wit Pagi hari saya bangun menyiapkan diri untuk pergi ke enarotali
- Jam 06.30 wit Pagi hari ada Kedengaran di telinga saya dari mereka seorang keluar suara.
- Jam 06.30 wit Pagi hari lekas saya naik kamar melihat ada mayat melintang di tempat tidur kemudian saya berteriak keras dengan nada tangisan dan ratap sehingga banyak orang dating melihat dan menyaksikan atas kejadian yang terjadi itu.
- Saat itu segera saja, saya pergi ke Kem Perusahaan PT. Moderen untuk menyampaikan dan memohon dengan sangat untuk mereka harus kembalikan roh dari anak-anak korban yang dikuras darahnya melalui Stroom Udara/Hipnotis. Pertama saya bicara dengan diam-diam kepada IMBRAN salah seorang penting di perusahaan itu supaya kalo rohnya dikembalikan maka saya jamin Supaya Pekerjaan akan dilanjutkan seperti biasa tetapi menurut Jawaban yang disampaikan IMBRAN bahwa: soal kembalikan roh/nyawa korban itu “tidak dapat dikembalikan” maka saya pun mulai bertindak memalang Kem Perusahaan PT Moderen. Kemudian saya menyatakan kepada Perusahaan supaya sampai jam 12.00 wit mereka harus membersihkan kem dan dikosongkan ( tindakan ini ditimbulkan oleh akibat kata “ tidak bisa dan tidak tahu)
- Jam 07.00 wit saya mendatangi ke Pos Dantimsus 753 dan Koramil 1705 Komopa untuk menyampaikan tuduhan murni atas Peristiwa korban tersebut diatas adalah atas kerja sama Gabungan TNI-POLRI dan PT modern atas Kepentingan Negara dan Perusahaan. Saya katakana Pergantian Aparat kali ini terlalu berlebihan jika dibanding aparat yang bertugas selama ini sebelumnya. Katakan berlebihan dengan melaksanakan berberapa kegiatan seperti 1. Bandar Permainan Judi TOGEL 2. Aparat Memakai Mobil Truk dan Mobil Hailux milik Perusahan tanpa batas waktu sehingga mobil tersebut dijadikan sebagai alat PATROLI. 3. TNI masuk ke kebun-kebun Masyarakat Tani dan Kali-kali, rumah-rumah dalam Keadaan Siaga I. Saya sangat menuding ke TNI-POLRI menyatakan bahwa Orang yang membuat kematian masal terhadap anak saya ini akan ditimpa kepada keluarga mereka juga tentang peristiwa yang sama. Kemudian dari itu TNI-POLRI menjawab ke saya bahwa atas Peristiwa itu :kalo dengan Perusahaan Boleh”
- Jam 16.00 wit Saya sekali lagi ke kem Perusahaan untuk menindaklanjuti atas kesepakatan yang pernah di sepakti dengan Pimpinan Perusahaan tentang “ jam 12.00 segera tinggalkan tempat dan eksekusi Fasiltas Perusahaan dari Lokasi namun lalai menepati kesepakatan antara keluarga korban dan pihak Perusahaan maka selanjutnya Jam 16.15 wit seorang anggota aparat Kepolisian Polsek Komopa “ HARTANTO” Mengeluarkan tembakan dua kali sebagai tanda memberikan kode untuk melakukan salpo oleh Gabungan TNI-POLRI yang ada di distrik Aradide dan tanpa diketahui oleh Kapolsek Komopa.
- Setelah terjadinya pengeluaran peluru 2 kali oleh Hartanto dan melihatnya gabungan TNI dan POLRI, dalam kondisi siaga satu maka keluarga duka tidak Menerima kondisi itu membuat keluarga duka bertindak mengevakuasi barang milik Perusahaan dan karyawan yang tergabung kerja bersama PT.Moderen.
Admin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar