Timika-KNPBNews: Hari ini selasa, 5
April 2016, Gabungan TNI/POLRI Timika-Papua Barat datang membubarkan Doa Lintas
Bangsa Papua yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB)
Wilayah Timika dengan Parlemen Rakyat Daerah Mimika (PRDM) yang di
selenggarakan di halaman Gereja GKII Jemaat Golgota SP 13 Kampung Utikini
Distrik Kuala Kencana, Timika-Papua.
Sekitar Pukul 09.00 waktu Timika,
mengepung anggota KNPB dan PRDM serta simpatisan Bangsa Papua yang sedang ikut
Ibadah Doa Lintas Bangsa Papua menuju anggota penuh di MSG.
Setelah TNI/POLRI tiba ditempat
kegiatan langsung menurunkan seluruh atribut/Pamplet/Spanduk dan bendera KNPB.
Sekitar 11.00 Polisi membabi buta
mengeluarkan tembakan ke masa KNPB/PRD dan Bagsa Papua.
Pada pukul 11. 30 TNI/POLRI
menangkap 13 anggota KNPB/PRD Timika yaitu : (1) Steven Itlay, Ketua KNPB
Wilayah Timika (2) Yanto Awerkion, Wakil Ketua KNPB Wilayah Timika, (3) Semuel Ukago, Sekjen KNPB Wilayah Timika
(4) Seprianus Edowai, Ketua Sektor Yamewa (5) Yudiman Kogoyo, Anggota Sektor
Jili Yale (6) Hubertus Dimi, Anggota Sektor Yamewa (7) Noakh Dimi, Anggota
Sektor Yamewa, (8) Semuel Ukago, Anggota Sektor Yamewa (9) Yunus Nawipa,
Anggota Sektor Yamewa (10) Yunus Nawipa, Anggota Sektor Yamewa (11) Albertus
Dimi, Anggota Sektor Yamewa (12) Paulus Dawan, Anggota KNPB Wilayah Timika,
(13) Agus Nirigi, Ketua Sektor Wania, (14) Yustinus Wenda, Anggota Sektor Tawi,
(15) Yalime Tabuni, Anggota Sektor Muara.
Sekitar pukul 12.00 Pdt. Deserius
Adii, S.Th tiba di Kantor POLSEK Kuala Kencana, sampai disana dia ketemu dengan
Kapolres, Yustanto, Wakapolres dan Kasat Intelkam untuk menanyakan alasan
kenapa ditangkap, menurut KAPOLRES Yustanto bahwa dia bertanggaungjawab dengan
luka-luka pukulan oleh TNI/POLRI ini, “Pak bagaimana?, jawab Pdt. Adii,
“baik-baik” KAPOLRES menjawab “Saya bertanggungjawab.” Ucap Yustanto. Terus
Wakapolres menjawab “Kami hanya meminta keterangan saja baru.” Ungkap
Wakapolres.
Pdt. Adii menjawab “Kalau mau
melakukan ibadah itu di dunia manapun dan manusia siapa pun dia melakukan
ibadahnya terhadap yang yang dia percaya, baik itu teroriskah? Komuniskah? Atau
agama manapun tidak boleh melarang untuk melakukan ibadahnya. Dunia ini hanya
satu oknum saja yang tidak biasa suka tentang ibadah namanya Iblis, Lusifer.”
Ucap Adii, Selanjutnya Wakapolres menjawab Ibadah itu kami tidak larang tetapi Steven
bilang Indonesia itu penjajah itu yang kami tangkap “Jangan bilang Indonesia
itu penjajah.” Kata wapolres.
Sampai detik ini masa sedang
berkumpul di Halaman Kantor POLRES Mimika Jl. Cendrawasih Timika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar